Thursday, April 30, 2009

renungan diriku tentang yang satu ini.. :)


hmmm.. beberapa hari yang lalu, gw baca notes seorang teman, yang langsung membawa gw kembali ke pemikiran ini.. isi notesnya tentang pernikahan.. well,, ternyata udah banyak temen sepantaran gw yang memikirkan masalah itu.. ga usah jauh2 deh, sahabat terdekat bahkan sempat membuat gw shock dengan ceritanya yg bener2 serius untuk get merit real soon. sedangkan gw? well, gw emang sempet apatis sama yg namanya relationship, apalagi pernikahan? well, menurut gw hal itu nggak banget. yea, dat's wat i thought! tingginya ego gw yang terbiasa sendiri membuat gw berpikir bahwa tidak ada lelaki yang worth enough to have me. nope! i don't think i can cope with any man! i don't think that there are any man in the world who were meant to be for me. intinya ngga ada deh yang layak. huff..


kalo sekarang sih sejujurnya perasaan gw datar2 aja. ngga se-'marah' dulu klo menghadapi hal2 yang membuat gw mikir tentang relationship dan sodara2nya. tapi bukan berarti gw siap kawin! bahkan untuk berfikir ingin 'berusaha' untuk mendapatkan pasangan aja gw masih males. gw cuma menjalani kehidupan gw pada posisi normal, dimana cowo yang mencari wanita seperti gw, bukan gw yang sibuk mencari. bcos trust me, i've been there. ratusan kali mungkin gw berada pada posisi dimana gw sangat mencari. really lookin for one. in the way that i can.. tapi sekarang, entahlah, bahkan gw muak sendiri kalo gw ada di posisi yang dicari..

hahahahhh.. entahlah deh..

yap, i realize that i am in my twenty something, mestinya gw udah siap berada pada keadaan dimana pembicaraan dan pemikiran orang2 di sekitar gw udah lebih dewasa. emang gw sadar, hal ini bisa membantu proses pendewasaan gw, well, u know, dimana lingkungan gw adalah dewasa, dan hal yang bisa gw lakukan untuk survive adalah beradaptasi untuk jadi dewasa. that's all about nature order.

is it too early? is it not? for me?

hmmm.. bahkan gw gapunya pengalaman yang real, maybe that's why it's harder for me to fit in the adult situation. gw bahkan ga pernah merasakan the real relationship. dan relationship identik dengan dewasa. get the silver line here?

entah. sungguh entah mengapa. mungkin ini bagian dari rencana Tuhan untuk kebaikan hidup gw di masa mendatang. apa mungkin gw dipersiapkan untuk hidup sendiri di kemudian nanti, makanya lebih baik gw ga dikasih pengalaman tentang relationship, biar gw ga merasakan penderitaan yang terlalu banyak nantinya. well, i've done it for all my life, what would make it any harder then?

hehe

tapi sungguh, pemikiran gw saat ini, andaikan itu yang digariskan Allah buat gw, insyaAllah gw siap. of course hal itu butuh proses, bukan berarti sekarang gw udah siapp bgt buat hidup sendiri untuk seterusnya.. i'm still a normal woman, that have all human needs. tapi gw ikhlas kok.. tinggal dijalanin aja.. manusia memang diciptakan berpasang-pasangan.. tapi ga menutup kemungkinan toh, sekecil apapunn kemungkinan itu, kalo ada beberapa dari manusia tersebut yang meant to be by him/herself.. mungkin itu adalah ujian, khusus untuk manusia tersebut, to be capable to enter Allah's heaven = dengan kesabaran.. dan keikhlasan.. meskipun apa yang dia dambakan (mungkin) hanya tersedia di surga Allah, and it's the way to get there.. to be worth for.. who knows? ya kan?

aku percaya bahwa setiap kejadian dalam kehidupanku diatur oleh Yang Maha Kuasa. segala pengalaman, pemikiran, keputusan, dan lain-lainnya. namun manusia itu bisa di-distract oleh syaiton. itu adalah ujiannya. bagaimana dia menuju hal-hal yang telah digariskan Allah SWT tergantung salah satunya oleh keimanannya. toh semua sudah digariskan Allah kan? jadi Allah memberikan ujian, kalo kita beriman dan dekat kepadaNya, manusia pasti diberikan petunjuk untuk melewati ujian tersebut. sehingga dia bisa melewati ujian itu dengan mudah. dan bisa memberikannya suatu pelajaran berharga untuk bekal menjalani ujian lain yang tengah menanti dalam hidupnya.

jika manusia itu tidak beriman kepadaNya, ujian yang harus ia hadapi mungkin bisa terus menerus menyiksanya dan membuatnya seperti terkurung didalam jeruji, susah untuk melewati ujianNya. bagaimanapun harapan kita dekat kepadaNya salah satunya agar diberi kemudahan dalam menjalani ujian hidup, kan?akhir dari ujian itu pun bisa terasa manis, ataupun pahit. kembali lagi pada bagaimana manusia itu mensyukurinya.

Allah menguji manusia, tujuannya tentu saja; kasarannya, seperti 'seleksi'. mencari mana yang pantas masuk surga Allah, mana yang tidak. dengan adanya nama2 Allah yang 99, aku yakin, Allah sudah sangat bijak dalam memberikan ujian pada setiap insan manusia.

jika segala jalan sudah dicoba, tentu saja berarti ini apa yang telah digariskan Tuhan. yaitu dengan diriku yang 'stay there'. maybe this what God tryin to say to me: "yak, makhlukku Amandita, tak perlu lah engkau merasakan itu. yes u can be there for the ones who need u to help them solve their problems about all those things u've always wonder and keep asking me for.. u might learn from them too, right?"

haha, mungkin itu yang dimaksudkan Tuhan untuk diriku. aku kan hanya manusia. dan aku percaya Tuhanku. aku tidak bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa mendatang. makanya aku hanya bisa meresapi makna dari apa yang telah terjadi dalam hidupku. maybe my life is all about waiting, but in the end, who knows? only God knows. i let God control me.

dan daripada gw wasting time for waiting, hoping, or something like that, mendingan gw meresap makna dari yang gw lakukan selama ini, dan go on, lakukan hal lain besides that. no more waiting or hoping for something like that. bagusnya, gw bisa fokus ke hal yang lain kan?

yah, sekarang sih gw cenderung menerima apa adanya, nggak terlalu desperately wanting something yang mungkin ga terlalu gw butuh2in amat. gw nerima hidup gw apa adanya, meskipun kadang masih tetep bertanya-tanya
'mengapa begini mengapa begitu' kepada Tuhanku sendiri. but i guess that is human. ada kalanya manusia begitu bersyukur atas apa yang sudah ia punya, namun ada kalanya manusia menuntut begitu banyak. aku hanya bisa terus percaya, berdoa, berusaha, bertawakal. itu kan yang bisa manusia lakukan? kalo mau kekeuh memaksakan sesuatu, salah-salah nanti memasuki jalan yang bukan dimaksudkan atau digariskan oleh Allah, nanti jadi menyesal sendiri.

sepertinya aku bukan orang yang cenderung suka tantangan. aku menerima hal apa adanya, dan jika diberikan sesuatu, aku akan begitu bersemangat untuk mempertahankan dan mensyukuri anugerah yang telah aku dapatkan itu. namun aku mungkin ngga akan mencari-cari sesuatu sampe jadi cape sendiri. (i've been there, enough for me, for now.. :)

hal yang bisa gw lakukan sampe sedahsyat itu hanyalah dalam hal berpikir. kalo kata tes2 kepribadian sih gw tipe orang yang melankolis. salah satu karakteristiknya, kalo memikirkan sesuatu dipikirkan beerulang-ulang, diiputer-puter, sampe akhirnya cape dan stress sendiri. hehe, i guess that's sounds like me! :)

yea, mungkin itu juga ada korelasinya, antara gw yang suka berfikir sampe ke dalem-dalem, dan ujian hidup yang gw jalani. mmm, it's hard to describe, tapi intinya gw jadi paham. hehee..

yah, segitu dulu deh renungannya, gw sekarang harus mulai membatasi jiwa melankolis gw.. ntar pikiran gw makin kemana-mana, dan mungkin bisa mempengaruhi gw kemana-mana lagi juga!


hahaa..

enuff for now.. have a good life everyone~!